Selasa, 31 Oktober 2017

Review AI ( J.A.R.V.I.S ) Pada Iron Man 3

1.    Cara kerja




JARVIS ( Just A Rather Very Intelegent System ) merupakan kecerdasan buatan atau AI dalam film Iron Man ia diperlihatkan seperti core membrane. Interface Jarvis menggunakan tampilan GUI yang canggih dengan perangkat peripheral holografik yang berwarna biru serta masukan (input) berupa suara dan mengkomunikasikan data kembali ke pengguna melalui output suara dan tampilan holografik, juga ketika ia berbicara akan terihat lampu biru berkelip disekitar core tersebut. Jarvis diprogram dapat menggunakan semua teknologi disekitarnya  asalkan ia terhubung dengan teknologinya. Jarvis muncul dalam bentuk holograms, computer dan bahkan didalam iron man suits. Jarvis memiliki atau dapat mengakses database yang tidak terbatas, alat, bahkan system program dapat dia kendalikan. Jarvis terhubung dengan jaringan informasi global dan menggunakan hologram sebagai tampilan untuk berkomunikasi dengan tony. Jarvis dapat melakukan banyak hal yang diperintahkan, contoh ketika ia dapat melakukan hacking pada jaringan pemerintah, saat ia juga mampu untuk menampilkan 3D hologram view tempat kejadian ledakan, atau ketika ia bisa mengendalikan dari jarak jauh baju iron man yang sudah ditambahkan teknologi Jarvis. Selain berfungsi sebagai pengelola fungsi robot , JARVIS juga berfungsi sebagai pengelola lingkungan rumah Tony Stark atau bisa disebut Smart Home .

2.   Analisis


I.  Thinking Humanly

Pada dasarnya JARVIS dibuat untuk dapat membantu tony stark dalam setiap pekerjaan 
dan kehidupannya. Sehingga dia diprogram dalam bentuk Ai atau kecerdasan buatan, 
seperti JARVIS diberikan akses database yang dapat membantu dia dalam mencari solusi 
atau informasi yang dibutuhkan. Dia juga dilengkapi sensor suara agar mengetahui respon 
apa yang akan diberikan kepada orang yang berbicara dengannya dan JARVIS juga dapat 
merespon pertanyaan dan dapat memberi jawaban / pendapatnya sendiri atas pertanyaan 
tersebut, sehingga Jarvis dapat berpikir tergantung apa yang users pikirkan.

II.   Acting Humanly


Sistem agen cerdas terintegrasi juga pada rumah maupun setiap aspek kehidupan Tony. 
Interaksi Tony dengan JARVIS sangat mendalam pada lingkungan nyata. Di kantornya, 
Tony duduk di dalam proyeksi yang dapat dimanipulasi oleh gerakan, melakukan analisis 
Forensik dari TKP yang ditampilkan dalam bentuk 3D. Selain itu, Tony dapat dapat 
berinteraksi dengan Jarvis menggunakan sistem pengenalan suara. JARVIS juga memiliki 
tingkah layaknya manusia yang lainnya contohnya pada adegan dimana Iron Suit milik 
Tony Stark jatuh karena hanya memiliki 5% tenaga yang tersisa , disini JARVIS merespon 
dengan kata – kata “ Sepertinya aku butuh tidur “ ini menunjukkan JARVIS berperilaku 
layaknya manusia yang kelelahan dan butuh istirahat.

 III.   Thinking Rationaly


Dalam film aspek ini ditunjukkan pada saat Tony Stark menyelamatkan para penumpang pesawat yang berjumlah 13 orang, pada adegan ini Tony bertanya pada JARVIS “ berapa banyak orang yang bisa kubawa ? “ dan JARVIS menjawab “ 4 orang “. Disini JARVIS berpikir secara rasional dengan pertimbangan total beban dari 13 orang dan kondisi Iron Suit yang kurang baik maka membawa 13 orang sekaligus itu tidak mungkin jadi dia menjawab 4 orang berdasarkan pertimbangan tersebut.

 IV.   Acting Rationaly

Aspek ini terlihat pada adegan saat Tony bertarung menggunakan Iron Suit terbarunya 
MK42 , tanpa diberikan perintah JARVIS langsung merespon dengan memberi pendapat 
bahwa Iron Suit tersebut belum siap digunakan untuk bertempur , ini menunjukkan bahwa 
JARVIS dapat memberikan aksi yang rasional atau sesuai fakta yang ada , dimana fakta 
tersebut adalah Iron suit tersebut masih dalam tahap pengembangan jadi tidak cocok 
digunakan untuk bertempur .


3.    Sub AI


JARVIS sendiri memiliki beberapa Sub disiplin AI yaitu  :

v  Expert System

JARVIS dapat melakukan setting terhadap Iron suit tanpa bantuan si  pakar yaitu Tony , pada satu adegan JARVIS juga dapat melakukan pengecekkan kondisi kesehatan Tony layaknya seorang dokter.

v  NLI (Natural Language Processing)

Ini ditunjukkan dengan bagaimana Tony bisa berkomunikasi dan berbincang – bincang dengan JARVIS layaknya berbincang dengan manusia .

v  Speech Recognition

Ini ditunjukkan bagaimana JARVIS dapat merespon perintah – perintah melalui suara

v  Robotics & Sensory System

Seperti yang kita ketahui JARVIS juga berintegrasi dengan Iron Suit milik Tony Stark , dimana JARVIS befungsi sebagai OS dari Iron Suit tersebut . Untuk Sensory System sendiri terlihat pada saat JARVIS dapat mengukur ketinggian pada saat Tony terbang.

v  Computer Vision



Sub ini terlihat pada saat JARVIS menampikan objek – objek dalam tampilan holografik , pada film sendiri ini terlihat pada adegan dimana JARVIS mencoba merepresentasikan tempat terjadinya ledakan dengan menampilkan objek – objek yang ada pada tempat secara detail bahkan objek yang kecil sekalipun .


4.    Pendapat masing masing anggota kelompok


·       Wisnu Noor Rahmat

Kecerdasan buatan dalam film ini menurut saya jelas bermanfaat untuk membantu manusia dalam mencari informasi bahkan bisa juga untuk menyelesaikan tugas yang diperintahkan. Terlebih dengan adanya teknologi ini manusia dapat berkomunikasi dengan sistem AI tersebut, karena sudah dilengkapi oleh sensor suara & gambar. Sehingga teknologi ini bisa membantu mengurangi beban masalah dan mencarikan solusi yang tepat untuk manusia yang memiliki masalah tersebut walaupun tidak sedetail ketika berkomunikasi dengan manusia itu sendiri. Tapi kecerdasan buatan ini juga mempunyai sisi negatif menurut saya karena bisa saja AI tersebut bila digunakan pada robot bisa mengganti peran manusia itu sendiri atau bisa merugikan aktivitas yang berhubungan dengan manusia.

·       Aji Farkha Raynaldi

Dengan adanya teknologi seperti JARVIS tentu sangat akan mempermudah kehidupan  manusia , tapi tentuya harus ditetapkan batasan – batasan untuk teknologi tersebut , karena bisa kita lihat pada film JARVIS dapat dengan sangat mudah mendapatkan informasi walaupun informasi tersebut milik badan pemerintahan yang bersifat rahasia , tentunya ini sangat berbahaya bila disalahgunakan .

·       Putra Permana

Menurut saya mengenai Teknologi AI yang digunakan dalam Film Ironman 3 merupakan kemajuan dari Teknologi zaman modern yang berkembang sangat pesat dimasa depan,dan dapat di prediksi akan ada seseorang atau bahkan bisa banyak penemu yang bisa membuat teknologi tersebut untuk hal-hal positif yang digunakan dalam kegiatan sehari-hari dalam setiap kegiatan yang dilakukan manusia di zaman yang akan datang.

·       Mohammad Cakra Gilang Tawakal

Teknologi AI pada film Iron man 3 sangat berguna untuk mempermudah perkerjaan mencari informasi atau mempermudah untuk kehidupan sehari-hari, karena hanya memakai suara saja jarvis sudah tau apa yang tony  ingin lakukan dan jarvis akan melakukan tugasnya sesuai perintah tony. tetapi untuk pemakaiannya harus terbatas karena dapat merusak otak karena  untuk berbicara dengan robot itu memakai gelombang suara yang sangat tinggi, sehingga dapat mengganggu saluran pendengaran dan akan menuju ke otak sampai tidak merespon lagi. Dan juga dapat disalahgunakan untuk melakukan hal2 yang jahat, seperti mencuri data bank, merusak sistem negara dan lain-lain. Kalau menurut saya untuk memakai teknologi seperti jarvis harus orang yang sudah pengalaman dan sudah mendapatkan pelatihan untuk memakai alat ini.

  • Satyawati Permana Putri 
Teknlogi pada film iron man 3 ini sangat bermanfaat bagi para anak - anak di indonesia khususnya bagi pelajar dan mahasiswa untuk mengasah kemampuan mereka di bidang IT. Bahwa teknologi saat ini pada robot sudah berkembang pesat dimana sudah ada fasilitas voice recognition pada jarvis yang mempermudah user untuk berinteraksi bahkan tanpa memggunakan tangan,karena cukup dengan perintah suara bahkan dalam bentuk bahasa natural yang dapat dimengerti jarvis . Teknologi pengenalan suara ini belum dianggap sempurna karena pengenalan suara ini masih perlu perintah tegas seperti lafal dan intonasi yang jelas agar dapat dimengerti oleh jarvis.

  • Nadia Dian Trisa
Jarvis merupakan rumah system komputasinya Tony Stark dan Jarvis sendiri merupakan kecerdasan buatan atau AI yang sangat canggih. Teknologi ini merupakan teknologi masa depan yang mudah digunakan dan dapat mempermudah aktivitas manusia. Karna Jarvis hanya menggunakan inputan berupa suara dan display hologram dapat melakukan semua perintah. Tetapi Jarvis itu sendiri mempunyai kelemahan yaitu dibatasi oleh firmware yang dimuah kedalam keadaan yang membahayakan peralatan fisik.


"THANK YOU"

==================================

Anggota Kelompok :

  1. Aji Farkha Raynaldi
  2. Mohammad Cakra Gilang T
  3. Nadia Dian Trisa
  4. Putra Permana
  5. Satyawati Permana P
  6. Wisnu Noor Rahmat

Jumat, 13 Oktober 2017

Dampak Teknologi Jaman Sekarang

       Pada Zaman dulu untuk mengirim sebuah kata atau kalimat ke tempat yang jauh harus memakai surat untuk mengirim pesan dan juga dulu untuk berbicara ke tempat yang jauh juga dulu tidak bisa, sekarang sudah ada handphone yang bisa mengirim kalimat dan bisa berbicara ke tempat jauh menggunakan telepon. Jadi teknologi tambah pesat setiap tahunnya, misalnya dlu memakai surat sekarang sudah memakai handphone.
        
       Seiring waktunya Teknologi semakin berkembang, rata-rata semua orang sudah mempunya gadget  di kalangan remaja,dewasa dan juga anak-anak sudah menggunakan handphone gadget dan juga sudah bisa menguasainya. tapi seriing teknologi semakin maju banyak juga kejahatan di sosial media, menipu melalui internet ,berkenalan di internet ke orang yang tidak di kenalin, menonton film dewasa , karena sekarang untuk mengakses data saja sudah sangat cepat dan untuk menghubungi orang saja sudah menggunakan sosial media.

       Dampak nya anak kecil tidak mengetahi mana hal yang benar dan juga hal yang salah sepuasnya mereka memakainya tanpa tahu arti berbahaya bagi kita, banyak hoax di mana-mana sampai tidak tahu yang benar dan yang salah, dan perang hacker yang mengbloker situs2 negara dan lain-lain.

       Cara Mengatasinya adalah membuat situs-situs yang baik seperti situs pengalanan dana bagi orang yang tidak mampu, membuat artikel2 tentang pola berpikir sehat, saling berkomunikasi ke orang lain, membuat persentasi atau pertemuan menjelaskan tentang cara membuat teknologi yang baik bagi masa depan.

       

Jumat, 07 Juli 2017

Application Service Library (ASL)

ASL kepanjangan dari Application Service Library. Kumpulan dari pedoman praktek terbaik tentang pengelolaan pengembangan dan pemeliharaan aplikasi.

ASL adalah sebuah framework untuk proses manajemen aplikasi. ASL adalah domain publik standar untuk manajemen aplikasi. ASL adalah standar yang independen, terpisah dari IT Infrastructure Library (ITIL), tetapi terkait dengannya dalam pengertian kepatuhan terhadap standar-standar untuk mengelola proses dan memberikan keterkaitan yang erat, kepatuahan dari kumpulan publik domain dari suatu pedoman.

ASL lebih dari sekadar framework. Karena didukung oleh praktek-praktek terbaik yang diambil dari sejumlah organisasi. Konsep ASL akan dikembangkan oleh yayasan dan para pendukungnya secara berkelanjutan.

Meliputi Empat Pesan Utama yaitu :
A. Manajemen aplikasi, pemeliharaan dan peningkatan Sistem Informasi, menjadi semakin penting.
B. Tuntutan pasar bahwa agar supaya manajemen aplikasi menjadi lebih profesional dan lebih maju, hal ini merupakan sebagian dari akibat perkembangan manajemen infrastruktur.
C. Tidak ada standarisasi proses manajemen, praktik terbaik berbeda antara satu organisasi dan organisasi lainnya.
D. Saat ini sudah ada framework umum untuk manajemen aplikasi yaitu Application Services Library.

Framework
Framework ASL terdiri dari enam proses cluster, dibagi menjadi tiga tingkat yaitu proses operational, managing and strategic levels (gambar 4.1). Memilki sudut pandang jangka pendek dan menengah, sedangkan sudut pandang proses untuk beberapa tahun ke depan. strategis menghadap ke arah horizontal

Dukungan aplikasi klaster pada tingkat operasional bertujuan untuk memastikan bahwa aplikasi saat ini digunakan dengan cara yang paling efektif untuk mendukung proses bisnis, menggunakan minimal sumber daya dan mengarah ke minimal gangguan operasional.

Proses manajemen memastikan bahwa cluster operasional dikelola secara terpadu. Pemeliharaan aplikasi dan pembaharuan klaster memastikan bahwa aplikasi yang dimodifikasi sesuai dengan perubahan kebutuhan, biasanya sebagai akibat dari perubahan dalam proses bisnis, menjaga aplikasi up-to-date. Proses menghubungkan membentuk jembatan antara organisasi layanan cluster dan pengembangan dan pemeliharaan cluster.

Ada dua kelompok pada tingkat strategis. Tujuan dari cluster strategi aplikasi adalah untuk mengatasi strategi jangka panjang untuk aplikasi. Proses yang diperlukan untuk strategi jangkapanjang untuk organisasi manajemen aplikasi dijelaskan dalam strategi organisasi manajemen aplikasi kerangka cluster.


Jumat, 02 Juni 2017

SOFTWARE MAINTENANCE MATURITY MODEL

SOFTWARE MAINTENANCE MATURITY MODEL
Software standar pemeliharaan dan memperkenalkan model maturity diusulkan untuk kegiatan pemeliharaan perangkat lunak sehari-hari. Software Maintenance Maturity Model (SMmm). Fungsi perawatan perangkat lunak menderita kelangkaan manajemen model untuk memudahkan evaluasi, manajemen, dan perbaikan terus-menerus. The SMmm membahas kegiatan unik perawatan perangkat lunak sambil menjaga struktur yang mirip dengan yang ada pada CMMI © 4 model kematangan. Hal ini dirancang untuk digunakan sebagai pelengkap model ini. The SMmm didasarkan pada pengalaman practitionersí, standar internasional, dan maniliteratur tentang perawatan perangkat lunak.

SOFTWARE MAINTENANCE
Perawatan perangkat lunak (software maintenance) adalah aktivitas yang dimulai sejak perangkat lunak mulai digunakan (after delivery) hingga akhirnya perangkat lunak tersebut tidak dapat digunakan lagi (retired). Tujuannya adalah untuk memperbaiki kesalahan (to correct), meningkatkan kinerja/ fungsionalitas (to improve), menyesuaikan dengan lingkungan (to adapt), atau untuk mencegah terjadinya kesalahan (to prevent).

MAINTENANCE PLANNING ACTIVITY
Definisi dan faktor-faktor penunjang, kendala yang muncul, langkah-langkah penyusunan, dan kebijakan perencanaan perawatan, klasifikasi, persiapan, dan prinsip perencanaan perawatan, tahapan perencanaan pekerjaan perawatan, perencanaan tenaga kerja perawatan, diagram alir pekerjaan perawatan, dan standar perencanaan perawatan.

ASPEK KEGIATAN MAINTENANCE
Beberapa aspek-aspek penting dalam perencanaan perawatan adalah:
1. Perencanaan
Perencanaan adalah kegiatan untuk menjalankan fungsi.Aspek-Aspek penting dalam perawatan perencanaan adalah , Penyusunan secara struktural kegiatan perawatan yang akan dijalankan, Penyusunan sistem perawatan, Kegiatan pengontrolan dan pencatatan, Penerapan sistem perawatan dan pencatatan
Sedangkan faktor-faktor yang harus diperhatikan dalam penyusunan perencanaan perawatan adalah ruang lingkup pekerjaan, prioritas pekerjaan, kebutuhan ketrampilan, kebutuhan tenaga kerja, kebutuhan peralatan dan kebutuhan material.
2.      Pemeriksaan
Kegiatan pemeriksaan yang telah tersusun dengan teratur akan menjaga performa mesin dalam keadaaan optimal dan dapat berfungsi sesuai standar.

3.      Pemilihan komponen/ suku cadang Pemilihan komponen atau suku cadang merupakan kegiatan yang paling penting dalam menjalankan kegiatan overhaul. Dengan pemilihan suku cadang yang sesuai dengan spesifikasi mesin akan menjaga mesin tetap dapat bekerja dalam kondisi standar.

Jumat, 28 April 2017

Menentukan Pola Kalimat

Tentukan Pola Kaliamt!
1. Rumahku menghadap ke utara.
           S              P                   K
2. Gamelan merupakan ciri kesenian tradisional
          S                    P                       Pel          
3. Keputusan hakim sesuai dengan tuntunan Jaksa
                   S                         P                     Pel
4. Sayur mayur didatangkan dari Bogor
             S                  P                  K
5. Lina, anak pak Haditersenyum manis
                      S                              P            
6. Dona memasukan bungkusan itu ke dalammobil
       S              P                   O                          K
7. Pengusaha mengajak buruhnya menyelesaikan masalah secara damai
           S               P                    O                             Pel                          K
8. Negara kita berlandaskan hukum
           S                       P                Pel
9. Korea utara mematuhi seruan PBB
           S                      P                O
10. Para petani menanami sawahnya dengan palawija dalam musim ini
             S                      P               O                     Pel                        K
11. Mahasiswa mengirimi Jaksa Agung ayam betina
            S                   P                   O                   Pel
12. Mahasiswa hukum itu  berdebat bagaikan pengacara
                       S                             P                    K

Control Objective for Information & Related Technology (COBIT)

Pengertian COBIT
COBIT, adalah sebuah kerangka kerja yang dibuat oleh ISACA untuk Information Technology (IT)management dan IT governance. COBIT adalah sebuah toolset pendukung yang memungkinkan manajer untuk menjembatani kesenjangan antara persyaratan kontrol, masalah teknis dan risiko bisnis.

Pedoman COBIT memungkinkan perusahaan untuk mengimplementasikan pengaturan TI secara efektif dan pada dasarnya dapat diterapkan di seluruh organisasi dan merupakan standar yang dinilai paling lengkap dan menyeluruh sebagai framework IT audit karena dikembangkan secara berkelanjutan oleh lembaga swadaya profesional auditor yang tersebar di hampir seluruh negara. Dimana di setiap negara dibangun chapter yang dapat mengelola para profesional tersebut.


Sejarah COBIT
COBIT pertama kali diterbitkan pada tahun 1996, kemudian edisi kedua dari COBIT diterbitkan pada tahun 1998. Pada tahun 2000 dirilis COBIT 3.0 dan COBIT 4.0 pada tahun 2005. Kemudian COBIT 4.1 dirilis pada tahun 2007 dan saat ini COBIT yang terakhir dirilis adalah COBIT 5.0 yang dirilis pada tahun 2012.
COBIT merupakan kombinasi dari prinsip-prinsip yang telah ditanamkan yang dilengkapi dengan balance scorecard dan dapat digunakan sebagai acuan model (seperti COSO) dan disejajarkan dengan standar industri, seperti ITIL, CMM, BS779, ISO 9000.

Kriteria Informasi berdasarkan COBIT

Untuk memenuhi tujuan bisnis, informasi perlu memenuhi kriteria tertentu, adapun 7 kriteria informasi yang menjadi perhatian COBIT, yaitu sebagai berikut:

1. Effectiveness (Efektivitas). Informasi yang diperoleh harus relevan dan berkaitan dengan proses bisnis, konsisten dapat dipercaya, dan tepat waktu.

2. Effeciency (Efisiensi). Penyediaan informasi melalui penggunaan sumber daya (yang paling produktif dan ekonomis) yang optimal.
3. Confidentially (Kerahasiaan). Berkaitan dengan proteksi pada informasi penting dari pihak-pihak yang tidak memiliki hak otorisasi/tidak berwenang.
4. Intergrity (Integritas). Berkaitan dengan keakuratan dan kelengkapan data/informasi dan tingkat validitas yang sesuai dengan ekspetasi dan nilai bisnis.
5. Availability (Ketersediaan). Fokus terhadap ketersediaan data/informasi ketika diperlukan dalam proses bisnis, baik sekarang maupun dimasa yang akan datang. Ini juga terkait dengan pengamanan atas sumber daya yang diperlukan dan terkait.
6. Compliance (Kepatuhan). Pemenuhan data/informasi yang sesuai dengan ketentuan hukum, peraturan, dan rencana perjanjian/kontrak untuk proses bisnis.
7. Reliability (Handal). Fokus pada pemberian informasi yang tepat bagi manajemen untuk mengoperasikan perusahaan dan pemenuhan kewajiban mereka untuk membuat laporan keuangan.

Lingkup Cobit 
Cobit memiliki 4 Cakupan Domain yaitu:
1. Perencanaan dan Organisasi (Plan and Organise)
Domain ini mencakup strategi dan taktik yang menyangkut identifikasi tentang bagaimana TI dapat memberikan kontribusi terbaik dalam pencapaian tujuan bisnis organisasi sehingga terbentuk sebuah organisasi yang baik dengan infrastruktur teknologi yang baik pula.
2. Pengadaan dan Implementasi (Acquire and Implement)
Untuk mewujudkan strategi TI, solusi TI perlu diidentifikasi, dibangun atau diperoleh dan kemudian diimplementasikan dan diintegrasikan dalam proses bisnis.
3. Pengantaran dan Dukungan (Deliver and Support)
Domain ini berhubungan dengan penyampaian layanan yang diinginkan, yang terdiri dari operasi pada security dan aspek kesinambungan bisnis sampai dengan pengadaan training.
4. Pengawasan dan Evaluasi (Monitor and Evaluate)
Semua proses TI perlu dinilai secara teratur dan berkala bagaimana kualitas dan kesesuaiannya dengan kebutuhan kontrol.

Keempat domain tersebut diatas kemudian dijabarkan menjadi 34 faktor resiko yang harus dievaluasi jika ingin diperoleh suatu kesimpulan mengenai seberapa besar kepedulian manajemen terhadap teknologi informasi, serta bagaimana teknologi informasi dapat memenuhi kebutuhan manajemen akan informasi.


Jumat, 31 Maret 2017

Contoh Program Sederhana Matriks Perkalian

Contoh Program Sederhana Matriks Perkalian





Information Technology Infrastructure Library

ITIL atau Information Technology Infrastructure Library adalah suatu rangkaian dengan konsep dan teknik pengelolaan infrastruktur, pengembangan, serta operasi teknologi informasi (TI). ITIL diterbitkan dalam suatu rangkaian buku yang masing-masing membahas suatu topik pengelolaan (TI). Nama ITIL dan IT Infrastructure Library merupakan merek dagang terdaftar dari Office of Government Commerce (OGC) Britania Raya. ITIL memberikan deskripsi detil tentang beberapa praktik (TI) penting dengan daftar cek, tugas, serta prosedur yang menyeluruh yang dapat disesuaikan dengan segala jenis organisasi (TI).
Walaupun dikembangkan sejak dasawarsa 1980-an, penggunaan ITIL baru meluas pada pertengahan 1990-an dengan spesifikasi versi keduanya (ITIL v2) yang paling dikenal dengan dua set bukunya yang berhubungan dengan ITSM (IT Service Management), yaitu Service Delivery (Antar Layanan) dan Service Support (Dukungan Layanan).
Pada awalnya ITIL adalah serangkaian lebih dari 40 buku pedoman tentang pengelolaan layanan IT yang terdiri dari 26 modul. Perpustakaan besar pertama ini juga dikenal sebagai ITIL 1.0. Antara 2000 dan 2004 disebabkan oleh peningkatan pelayanan yang berkesinambungan dan adaptasi terhadap situasi saat ini dalam lingkungan (TI) modern ITIL 1.0 di rilis besar dan digabungkan menjadi delapan inti manual: ITIL 2.0. Pada awal musim panas 2007 ITIL 3.0 diterbitkan. Ini didirikan struktur yang sama sekali baru. Ini terdiri dari tiga bidang utama:

    * ITIL Core Publikasi
    * ITIL Pelengkap Bimbingan
    * ITIL Web Support Services

Pada 30 Juni 2007, OGC (Office of Government Commerce) menerbitkan versi ketiga ITIL (ITIL v3) yang intinya terdiri dari lima bagian dan lebih menekankan pada pengelolaan siklus hidup layanan yang disediakan oleh teknologi informasi. Kelima bagian tersebut adalah:

Service Strategy
Inti dari ITIL Service Lifecycle adalah Service Strategy.
Service Strategy memberikan panduan kepada pengimplementasi ITSM pada bagaimana memandang konsep ITSM bukan hanya sebagai sebuah kemampuan organisasi (dalam memberikan, mengelola serta mengoperasikan layanan TI), tapi juga sebagai sebuah aset strategis perusahaan. Panduan ini disajikan dalam bentuk prinsip-prinsip dasar dari konsep ITSM, acuan-acuan serta proses-proses inti yang beroperasi di keseluruhan tahapan ITIL Service Lifecycle.
Topik-topik yang dibahas dalam tahapan lifecycle ini mencakup pembentukan pasar untuk menjual layanan, tipe-tipe dan karakteristik penyedia layanan internal maupun eksternal, aset-aset layanan, konsep portofolio layanan serta strategi implementasi keseluruhan ITIL Service Lifecycle. Proses-proses yang dicakup dalam Service Strategy, di samping topik-topik di atas adalah:
·         Service Portfolio Management
·         Financial Management
·         Demand Management
Bagi organisasi TI yang baru akan mengimplementasikan ITIL, Service Strategy digunakan sebagai panduan untuk menentukan tujuan/sasaran serta ekspektasi nilai kinerja dalam mengelola layanan TI serta untuk mengidentifikasi, memilih serta memprioritaskan berbagai rencana perbaikan operasional maupun organisasional di dalam organisasi TI.
Bagi organisasi TI yang saat ini telah mengimplementasikan ITIL, Service Strategy digunakan sebagai panduan untuk melakukan review strategis bagi semua proses dan perangkat (roles, responsibilities, teknologi pendukung, dll) ITSM di organisasinya, serta untuk meningkatkan kapabilitas dari semua proses serta perangkat ITSM tersebut.

- Service Design
Agar layanan TI dapat memberikan manfaat kepada pihak bisnis, layanan-layanan TI tersebut harus terlebih dahulu di desain dengan acuan tujuan bisnis dari pelanggan. Service Design memberikan panduan kepada organisasi TI untuk dapat secara sistematis dan best practice mendesain dan membangun layanan TI maupun implementasi ITSM itu sendiri. Service Design berisi prinsip-prinsip dan metode-metode desain untuk mengkonversi tujuan-tujuan strategis organisasi TI dan bisnis menjadi portofolio/koleksi layanan TI serta aset-aset layanan, seperti server, storage dan sebagainya.
Ruang lingkup Service Design tidak melulu hanya untuk mendesain layanan TI baru, namun juga proses-proses perubahan maupun peningkatan kualitas layanan, kontinyuitas layanan maupun kinerja dari layanan.
Proses-proses yang dicakup dalam Service Design yaitu:
1.      Service Catalog Management
2.      Service Level Management
3.      Supplier Management
4.      Capacity Management
5.      Availability Management
6.      IT Service Continuity Management
7.      Information Security Management

- Service Transition
Service Transition menyediakan panduan kepada organisasi TI untuk dapat mengembangkan serta kemampuan untuk mengubah hasil desain layanan TI baik yang baru maupun layanan TI yang dirubah spesifikasinya ke dalam lingkungan operasional. Tahapan lifecycle ini memberikan gambaran bagaimana sebuah kebutuhan yang didefinisikan dalam Service Strategy kemudian dibentuk dalam Service Design untuk selanjutnya secara efektif direalisasikan dalam Service Operation.
Proses-proses yang dicakup dalam Service Transition yaitu:
1.      Transition Planning and Support
2.      Change Management
3.      Service Asset & Configuration Management
4.      Release & Deployment Management
5.      Service Validation
6.      Evaluation
7.      Knowledge Management

- Service Operation
Service Operation merupakan tahapan lifecycle yang mencakup semua kegiatan operasional harian pengelolaan layanan-layanan TI. Di dalamnya terdapat berbagai panduan pada bagaimana mengelola layanan TI secara efisien dan efektif serta menjamin tingkat kinerja yang telah diperjanjikan dengan pelanggan sebelumnya. Panduan-panduan ini mencakup bagaiman menjaga kestabilan operasional layanan TI serta pengelolaan perubahan desain, skala, ruang lingkup serta target kinerja layanan TI.
Proses-proses yang dicakup dalam Service Transition yaitu:
1.      Event Management
2.      Incident Management
3.      Problem Management
4.      Request Fulfillment
5.      Access Management

- Continual Service Improvement

Continual Service Improvement (CSI) memberikan panduan penting dalam menyusun serta memelihara kualitas layanan dari proses desain, transisi dan pengoperasiannya. CSI mengkombinasikan berbagai prinsip dan metode dari manajemen kualitas, salah satunya adalah Plan-Do-Check-Act (PDCA) atau yang dikenal sebagi Deming Quality Cycle.

Senin, 23 Januari 2017

3D teknologi

Pengertian dan Sejarah Printer 3D
3D Printing atau dikenal juga sebagai Additive Layer Manufacturing adalah proses membuat objek padat 3 dimensi atau bentuk apapun dari model digital. Cara kerjanya hampir sama dengan printer laser dengan tehnik membuat objek dari sejumlah layer/ lapisan yang masing-masing dicetak di atas setiap lapisan lainnya. Teknologi printing ini sendiri sebenarnya sudah berkembang sejak sekitar 1980an namun belum begitu dikenal hingga tahun 2010an ketika mesin cetak 3D ini dikenalkan secara komersial. Dalam sejarahnya Printer 3D pertama yang bekerja dengan baik dibuat oleh Chuck Hull dari 3D Systems Corp pada tahun 1984. Sejak saat itu teknologi 3D printing semakin berkembang dan digunakan dalam prototyping (model) maupun industri secara luas seperti dalam arsitektur, otomotif, militer, industri medis, fashion, sistem informasi geografis sampai biotech (penggantian jaringan tubuh manusia). Woww, menakjubkan bukan?


Prinsip dasar atau cara kerja mesin printer 3D secara umum terbagi pada 3 tahapan proses yaitu Model objek 3D, Printing dan Finishing. Model objek 3D dapat dibuat dengan bantuan design komputer atau scanner 3D, proses ini menganalisa dan mengumpulkan data dari objek nyata untuk kemudian bentuk dan penampilannya dibuat digital sebagai model tiga dimensi. Proses Printing atau mencetak menggunakan prinsip dasar Additive Layer (lihat definisi di atas) dengan rangkaian proses mesin membaca rancangan tiga dimensi dan mulai menyusun lapisan secara berturut turut untuk membangun model dalam serangkaian proses lengkap. Lapisan-lapisan ini yang dihubungkan oleh model virtual (3d model) digabungkan secara otomatis untuk membentuk susunan lengkap yang utuh. Keunggulan utamanya adalah mesin printer 3d dengan teknik ini dapat membuat bentuk apapun tanpa batas. Tahap Finishingdapat dilakukan secara manual untuk menyempurnakan bagian-bagian kompleks yang mungkin disebabkan oleh oversized atau ukuran yang berbeda dari yang diinginkan. Tehnik tambahan untuk menyempurnakan proses ini dapat pula menggunakan tehnik multiple material atau material berbeda; multiple color atau kombinasi warna.

Layanan Masyarakyat 'Pola Hidup Sehat'

      A. Langkah Membuat Video Animasi Dalam Blog ini, saya akan menjelaskan tentang langkah-langkah membuat video animasi 2d dan menje...