Internet of Thing (IoT) adalah sebuah konsep dimana suatu objek yang
memiliki kemampuan untuk mentransfer data melalui jaringan tanpa memerlukan
interaksi manusia ke manusia atau manusia ke komputer. IoT telah berkembang
dari konvergensi teknologi nirkabel, micro-electromechanical systems
(MEMS), dan Internet.
“A Things” pada Internet of Things dapat didefinisikan sebagai
subjek misalkan orang dengan monitor implant jantung, hewan peternakan dengan
transponder biochip, sebuah mobil yang telah dilengkapi built-in sensor untuk
memperingatkan pengemudi ketika tekanan ban rendah. Sejauh ini, IoT paling erat
hubungannya dengan komunikasi machine-to-machine (M2M)
di bidang manufaktur dan listrik, perminyakkan, dan gas. Produk dibangun dengan
kemampuan komunikasi M2M yang sering disebut dengan sistem cerdas atau “smart”. Sebagai contoh yaitu smart kabel, smart meter, smart
grid sensor.
Konsep dan Cara Kerja Internet of
Things
Konsep IoT
ini sebetulnya cukup sederhana dengan cara kerja mengacu pada 3 elemen utama
pada arsitektur IoT, yakni: Barang Fisik yang dilengkapi modul IoT, Perangkat
Koneksi ke Internet seperti Modem dan Router Wirless Speedy seperti di rumah
anda, dan Cloud Data Center tempat untuk menyimpan aplikasi beserta data base.
Seluruh
penggunaan barang yang terhubung ke internet akan menyimpan data, data tersebut
terkumpul sebagai ‘big data’ yang kemudian dapat di olah untuk di analisa baik
oleh pemerintah, perusahaan, maupun negara asing untuk kemudian di manfaatkan
bagi kepentingan masing-masing. Disinilah peran penting pemerintah Republik
Indonesia dalam menjaga ketahanan negara dari sisi sistem informasi.
Fungsi Internet of Things
Dengan
prinsip tujuan utama dari IoT sebagai sarana yang memudahkan untuk pengawasan
dan pengendalian barang fisik maka konsep IoT ini sangat memungkinkan untuk
digunakan hampir pada seluruh kegiatan sehari-hari, mulai dari penggunaan
perorangan, perkantoran, rumah sakit, pariwisat, industri, transportasi,
konserverasi hewan, pertanian dan peternakan, sampai ke pemerintahan.
Dalam tujuan
tersebut, IoT memiliki peran penting dalam pengendalian pemakaian listrik,
sehingga pemakaian listrik dapat lebih hemat sesuai kebutuhan mulai dari
tingkat pemakaian pribadi sampai ke industri. Tentunya selain untuk tujuan
penghematan IoT juga dapat dipakai sebagai sarana kemajuan usaha, dengan sistem
monitoring maka kebutuhan usaha dapat lebih terukur.
IoT juga
sangat berguna dalam otomatisasi seluruh perangkat yang terhubung ke internet
dimana konfigurasi otomatisasi tersebut dapat di sesuaikan dengan mudah tanpa
harus datang ke lokasi perangkat tersebut. Baik untuk alasan keamanan untuk
wilayah yang tidak mungkin dimasuki manusia, maupun untuk alasan jangkauan
terhadap perangkat yang akan di kendalikan tersebut.
Manfaat Internet of Things
Berikut
beberapa manfaat teknologi IoT untuk berbagai sektor.
Monitoring Lingkungan
IoT dapat
berguna untuk “melihat” kondisi air secara real-time di waduk, irigasi bagi
para petani untuk informasi debit air masih banyak atau tinggal sedikit, di
laut sebagai mitigasi bencana ke para pelaut dan nelayan. Sehingga memudahkan
para pelaku sektor real dalam mempertimbangkan kebutuhan mereka secara lebih
tepat.
Kebakaran
hutan juga dapat di cegah dengan sistem pencegahan kebakaran yang
ter-integrasi, dengan data laporan titik panas dari satelit yang terhubung
langsung ke sistem penyemprotan air di titik lokasi kebakaran maka dapat lebih
memungkinkan api di padamkan lebih cepat.
Perusahaan
Air Minum juga dapat mengukur tingkat kualitas air yang akan di salurkan ke
pelanggan sehingga dapat lebih meningkatkan kualitas pelayanan dan dapat
mengukur kebutuhan kimia penjernih air.
Pengelolaan Infrastruktur
Seperti
kereta api, ‘IoT’ ini dapat dipakai untuk mendeteksi kondisi jalur kereta aman
di lintasi atau tidak, sehingga dapat membuka tutup palang pintu kereta secara
otomatis tanpa harus khawatir penjaga kereta sedang terlelap tidur.
Demikian
untuk lalu lintas jalanan, sistem pengalihan kemacetan dapat di mungkinkan.
Artinya jika suatu jalan sedang macet, maka pengguna jalan yang dengan tujuan
ke arah jalanan yang macet itu dapat di alihkan secara otomatis dengan sistem
rambu otomatis, misal jika jalan arteri macet sedangkan jalan tol dalam kota
kosong maka satu jalur di jalan tol dapat di gunakan secara gratis untuk
pengendara jalan umum.
Untuk di
pelabuhan, IoT dapat digunakan untuk manifest ribuan barang dalam satu kapal
atau container, sehingga data manifest dapat lebih cepat tersedia. Dan sangat
memungkin untuk sistem monitoring pelabuhan yang berguna baik untuk operator
pelabuhan maupun untuk pengguna.
Kesimpulan:
Era Big Data
sudah masuk ke Indonesia yang akan terus berkembang secara srastis dengan
masuknya komponen IoT ke Indonesia. Manfaat Internet of Things ini cukup banyak
bagi masyarakat Indonesia, namun perlu pengaturan yang bijak agar tidak menjadi
sesuatu yang negatif baik dalam skala perorangan sampai sekala nasional.